Waspadai Kerusakan Webbing demi Keselamatan Kerja Anda

Webbing atau sabuk pengaman merupakan alat yang sangat penting bagi para pekerja lapangan. Sebagai alat yang berfungsi untuk mengangkat dan menahan beban, webbing harus selalu dalam kondisi prima demi menjamin keselamatan kerja. Memahami kondisi webbing yang aman atau tidak aman digunakan adalah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap pekerja di bidang ini. Inspeksi visual sebelum penggunaan adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Terdapat beberapa kondisi kerusakan pada webbing yang tidak dapat ditolerir atau diperbaiki. Jika webbing Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut, maka segera singkirkan dan ganti dengan yang baru. Berikut adalah beberapa kondisi kerusakan yang harus Anda waspadai.

1. Label Identifikasi Hilang atau Tidak Diketahui Pabrikannya

label identifikasi hilang

Setiap webbing dilengkapi dengan label identifikasi yang menunjukkan informasi penting seperti kapasitas beban, pabrikan, dan tanggal pembuatan. Jika label ini hilang atau tidak bisa dibaca, maka webbing tersebut tidak boleh digunakan lagi. Tanpa label identifikasi, tidak ada jaminan bahwa webbing tersebut masih memenuhi standar keselamatan.

2. Kerusakan Sebesar 10% dari Lebar Sabuk

kerusakan sebesar 10%

Webbing yang mengalami kerusakan sebesar 10% atau lebih dari lebar sabuknya harus segera diganti. Kerusakan ini bisa berupa robekan, gesekan, atau potongan yang mengurangi kekuatan sabuk secara signifikan. Penggunaan webbing dalam kondisi seperti ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kegagalan saat menahan beban.

3. Loop atau Mata Webbing yang Rusak

mata webbing rusak

Loop atau mata webbing adalah bagian yang sering digunakan untuk mengaitkan webbing dengan alat lainnya. Jika loop ini rusak, maka webbing tidak boleh digunakan. Kerusakan pada loop dapat menyebabkan kegagalan pada titik penghubung dan membahayakan keselamatan kerja.

4. Kerusakan Akibat Zat Asam atau Zat Alkali

kerusakan akibat zat asam atau alkali

Webbing yang terpapar zat asam atau zat alkali dapat mengalami kerusakan kimiawi. Zat-zat ini dapat melemahkan serat-serat pada webbing, membuatnya rapuh dan tidak dapat menahan beban dengan baik. Jika webbing menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat bahan kimia, maka segera singkirkan.

5. Kerusakan pada Sleeve atau Pembungkus Round Sling

kerusakan pada sleeve

Round sling biasanya dilengkapi dengan sleeve atau pembungkus yang melindungi serat bagian dalam. Jika pembungkus ini rusak, maka round sling juga tidak boleh digunakan. Pembungkus yang rusak dapat membiarkan serat bagian dalam terkena elemen luar yang dapat merusaknya.

6. Kerusakan yang Disebabkan oleh Panas

kerusakan yang disebabkan oleh panas

Webbing yang terkena panas berlebih dapat mengalami deformasi atau meleleh. Panas yang tinggi bisa merusak struktur serat webbing, membuatnya kehilangan kekuatan dan elastisitas. Jika terdapat tanda-tanda kerusakan akibat panas, maka segera ganti webbing tersebut.

Guna memastikan keselamatan kerja, inspeksi webbing secara berkala dan sebelum penggunaan sangatlah penting. Jangan pernah mengabaikan langkah ini. Pastikan Anda mengetahui cara yang benar dalam menggunakan dan merawat webbing atau round sling.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang prosedur lifting yang aman, mengikuti pelatihan lifting dari SpanSet Indonesia adalah pilihan yang tepat. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik lifting yang benar, pemilihan alat yang tepat, dan cara melakukan inspeksi yang efektif.