riksa uji

Berapa Tahun Sekali Riksa Uji Dilaksanakan? Begini Prosesnya!

Tahukah Anda bahwa alat lifting yang digunakan di industri harus melalui riksa uji secara berkala? Tidak hanya demi keamanan, proses ini juga diatur oleh UU No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang mewajibkan setiap perusahaan untuk memastikan peralatan kerja berfungsi dengan baik dan aman.

Namun, berapa tahun sekali sebaiknya riksa uji alat lifting dilaksanakan? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh tentang jadwal riksa uji yang ideal serta prosedur pelaksanaannya yang sesuai dengan standar keselamatan kerja.

Berapa Tahun Sekali Riksa Uji Harus Dilakukan?

Berdasarkan aturan dan standar industri, frekuensi riksa uji dapat bervariasi tergantung pada jenis alat dan risiko kerjanya. Namun, secara umum, ada aturan dasar yang mengatur waktu pelaksanaan riksa uji.

1. Riksa Uji Rutin Setiap Tahun

Beberapa jenis alat, terutama yang digunakan untuk pengangkatan atau lifting dan peralatan keamanan tinggi, biasanya harus melalui riksa uji maksimum setiap enam ulan  sekali. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah adanya kerusakan atau kegagalan fungsi yang bisa membahayakan pengguna. Alat-alat seperti lifting belt dan webbing sling, misalnya, perlu dipastikan keamanannya secara berkala.

Dengan pemeriksaan rutin ini, Anda bisa mengetahui apakah ada kerusakan kecil yang perlu diperbaiki atau komponen yang perlu diganti sebelum alat tersebut digunakan kembali. Pemeriksaan rutin setiap tahun ini menjadi langkah preventif untuk memastikan alat tetap berfungsi dengan optimal.

2. Riksa Uji Setiap Tiga Tahun

Ada pula alat yang diperbolehkan untuk dilakukan riksa uji setiap tiga tahun sekali, terutama jika alat tersebut tidak digunakan secara intensif atau memiliki beban kerja ringan. Namun, tetap disarankan bagi perusahaan untuk melakukan inspeksi internal minimal setiap tahun agar alat selalu dalam kondisi baik.

Riksa uji tiga tahun sekali umumnya diterapkan pada alat-alat yang memiliki risiko kerusakan lebih rendah, namun tetap membutuhkan pemeriksaan reguler sesuai ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan ini memungkinkan perusahaan menjaga standar keselamatan yang tinggi tanpa mengabaikan pentingnya pemeriksaan berkala.

3. Pengecekan Tahunan untuk Alat untuk Bekerja pada Ketinggian (Height Safety)

Peralatan yang berfungsi sebagai perlindungan keselamatan dari ketinggian, seperti harness dan lanyard, umumnya membutuhkan riksa uji maksimum ssetiap enam bulan sekali. Alat-alat ini memiliki peran vital dalam mencegah risiko jatuh, sehingga penting untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Pemeriksaan ini juga mencakup pengecekan detail pada bagian-bagian kecil, seperti tali, pengait, dan sistem pengunci.

Untuk peralatan height safety, penting bagi Anda memastikan riksa uji dilakukan oleh pihak berwenang atau profesional yang memiliki kompetensi khusus di bidang ini. Ini untuk memastikan bahwa alat tersebut siap digunakan di lingkungan kerja yang menuntut.

Lihat juga: Beban 100kg Dijatuhkan dari Ketinggian 4 Meter? Begini Proses Uji Jatuh Absorber pada Lanyard!

4. Pemeriksaan Tambahan Berdasarkan Kondisi Lapangan

Ada kalanya, riksa uji perlu dilakukan lebih sering dari periode yang ditetapkan, terutama jika alat tersebut digunakan di lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi atau cuaca ekstrem. Alat yang sering terpapar suhu tinggi, kelembaban tinggi, atau bahan kimia tertentu memerlukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan alat tidak mengalami korosi atau kerusakan struktural.

Pemeriksaan tambahan ini mungkin tidak diwajibkan secara hukum, tetapi tetap disarankan untuk menjaga kualitas dan keamanan alat dalam jangka panjang.

Proses dan Langkah-Langkah Detail Riksa Uji

Riksa uji tidak hanya sekadar pemeriksaan, tetapi melibatkan berbagai tahapan yang detail dan sistematis agar hasilnya maksimal. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses riksa uji.

1. Persiapan dan Identifikasi Alat

Sebelum memulai riksa uji, teknisi biasanya melakukan identifikasi dan pemilahan alat yang akan diperiksa. Semua alat dicatat, dan data terkait seperti riwayat penggunaan, hasil pemeriksaan sebelumnya, dan kondisi saat ini ditinjau terlebih dahulu.

Dengan persiapan ini, teknisi bisa menentukan fokus pemeriksaan yang diperlukan pada alat tersebut, apakah ada bagian tertentu yang perlu mendapatkan perhatian lebih, atau apakah ada risiko khusus yang harus diperhatikan.

2. Inspeksi Visual

Langkah pertama dari riksa uji adalah melakukan inspeksi visual untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan atau cacat yang terlihat. Inspeksi visual ini juga mencakup pengecekan terhadap komponen kecil, seperti sambungan, tali, atau pengait, untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik.

Inspeksi visual membantu mendeteksi kerusakan awal sebelum berlanjut ke tahapan pengujian teknis yang lebih mendalam. Jika ditemukan kerusakan visual, teknisi dapat segera memutuskan apakah alat perlu diperbaiki atau tidak layak untuk digunakan.

3. Pengujian Teknis

Tahapan ini mencakup pengujian yang lebih mendalam dengan menggunakan alat-alat khusus untuk mengukur kekuatan, daya tahan, dan performa alat secara keseluruhan. Misalnya, pada alat lifting belt, akan dilakukan pengujian daya angkat untuk memastikan tidak ada penurunan kualitas.

Pengujian teknis ini juga berguna untuk mengetahui kapasitas alat secara akurat, sehingga Anda bisa mendapatkan kepastian bahwa alat tersebut mampu menahan beban sesuai standar.

4. Analisis dan Pelaporan Hasil

Setelah seluruh pemeriksaan selesai, teknisi akan membuat laporan hasil riksa uji yang mendetail, mencakup kondisi umum, masalah yang ditemukan, dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Menjaga keamanan alat di lingkungan kerja adalah investasi penting untuk mencegah risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas. Dengan melakukan riksa uji secara rutin, Anda dapat memastikan peralatan yang digunakan dalam kondisi optimal. 

Bagi Anda yang memerlukan alat lifting seperti lifting belt, roundsling, webbing sling, atau perangkat height safety, kami, SpanSet Indonesia, menyediakan layanan riksa uji profesional, konsultasi, pelatihan, dan perbaikan peralatan sesuai standar keselamatan internasional.

Dengan pengalaman dan kompetensi yang kami miliki, Anda dapat memastikan alat yang digunakan di perusahaan Anda selalu dalam kondisi terbaik. Hubungi kami untuk mendapatkan layanan lengkap dan profesional yang menjamin keselamatan kerja di perusahaan Anda!

Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan SpanSet Indonesia, silakan hubungi kami melalui email di sales@spanset.co.id atau WhatsApp 

WhatsApp   Contact

Untuk mengetahui spesifikasi dan harga Produk SpanSet Indonesia secara detail, silakan kunjungi Marketplace SpanSet di Tokopedia dan Shopee.

Tokopedia  Shopee